Kamis, 17 Januari 2013

Demi Ucok "Refleksi Cinta Kasih Seorang Mamak"

Sebuah fenomena cinta yang tidak dapat dirubah dari zaman dahulu sampai sekarang, apa yang coba ditunjukan dalam film produksi Indonesia, yang menggambarkan salah satu etnik lokal yang cukup populer dari zaman VOC sampai generasi biru yang terpapar oleh teknologi digital seperti facebook. film ini memang bukan film pertama tentang etnik Batak yang pernah kita tonton, dengan gaya dan bawaan yang jelas, keras tapi penuh cinta kasih mengangkat nilai lokal sebagai bentuk kekayaan dan keragaman Indonesia yang terdiri dari lebih dari 300 suku. Di tengah-tengah kegalauan dan kondisi kebangsaan yang seakan kehilangan identitas keberagaman yang terhubung langsung dengan semangat nasionlisme, penulis melihat kehadiran film ini akan mendorong lahirnya film-film lokal dari para produser lokal sebagai respon berantai ekonomi sosial serta tantangan sosial yang makin berat. demi Ucok sebagai sebuah film bukan saja milik orang batak sebagai kelompok suku besar yang memiliki keragaman didalam sukunya sendiri, akan tetapi adalah milik Bangsa Indonesia dan orang muda yang mengerti identitas kebangsaan yang sering menghadapi krisis Identitas kebangsaan. secara mendasar penulis melihat demi ucok sesungguhnya merefleksikan kondisi politik dan sosial yang ideal dari bangsa ini, dimana sesungguhnya kita sering mengalami keterputusan dengan "Mamak" kita, dimana "Mamak" kita telah membuktikan cinta tanpa akhir dan tiada putusnya. Dimana para elit "Gloria" sering lupa akan itu hanya karena tidak dimengerti oleh "Mamak" tentang cita-cita yang ingin dia Capai. Penulis melihat, yang dibutuhkan oleh anak bangsa dalam keterpurukan lingkungan sa'at ini, dimana "Mamak Pertiwi" memberikan cinta kasihnya tanpa ujung dengan tetap memberikan apa yang dia punya untuk kehidupan "Gloria" (anak bangsa) adalah melihat kembali dasar cita-cita yang dilandasi dengan cinta kasih dan bukan ketakutan akan keterpurukan atau kehabisan sumberdaya, sehingga terjadi eksploitasi tanpa batas. Mengutip dari dialog para pemain, jika kamu berbuat karena ketakutan maka Kau akan jauh dari dia, tapi jika dengan cinta kasih maka Dia akan membimbing Kau. (rn)
Sumber foto: http://cinetariz.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar